Senin, 22 Maret 2010

Hidupmu Fatamorgana


Tinggal di suatu jurang yang penuh tanaman liar dan hewan liar bukanlah hal yang mudah. Disudutkan dengan dua pilihan yang membuat kita terdesak adalah suatu ancaman besar. Hidup dilingkunganmu sendiri dengan makian, cacian, terkaan, kecurigaan, omong kosong, dendam, kekesalan, amarah, dan penyesalan akan membuatmu mati rasa. Ingin pergi dari tempat itu secepatnya dan tak ingat apapun tentang itu. Kembali lagi dengan ingatan yang baru, suasana hati yang baru, dan jati diri yang baru.

Menempati tempat barumu, harus berusaha untuk bisa beradaptasi. Bersikap sebisa mungkin seperti yang mereka harapkan, walaupun terkadang ada yang tidak baik. Sejahat-jahatnya orang lain, pasti menginginkan yang baik juga. Sebisa mungkin untuk tidak membohongi mereka. Sebisa mungkin menghormati dan menyayangi mereka. Sebisa mungkin membuat mereka merasa nyaman berada disamping kita, bukan berarti memaksanya untuk mencintai kita. Seseorang yang baru kita kenal, yang lebih dulu mengenal teman kita, apakah salah jika kita menanggapi ucapannya? Bukankah itu salah satu bentuk untuk menghormati seseorang? Tanyakan itu pada hatimu.

Berdiri di tempatmu biasanya. Keberadaanmu yang dulu sangat diterima oleh lingkunganmu, sekarang ada yang mengganjal tanpa mengetahui penyebab pastinya. Mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Makian, cibiran, sindiran, lontaran kata-kata yang tidak pantas untuk diucapkan, semuanya terdengar saat itu juga. Dicurigai, dijauhi, diasingkan, disalahkan, dihina, tanpa mengetahui pasti apakah itu salahmu atau bukan. Atau malah dendam dan iri semata? Kita yang awalnya tidak sadar sedikit akan terkejut. Emosi sedikit tidak terkontrol. Berada di lingkunganmu sendiri yang sekarang tak sama persis seperti dulu, yang sekarang tak sesuai dengan yang kita harapkan, apakah akan tetap berpikir tempat itu nyaman untukmu? Cocok untukmu? Pantas untukmu? Apa yang akan kamu lakukan? Pergi dari tempat itu? Minta maaf dan menyimpulkan semuanya adalah salahmu padahal tidak sepenuhnya salahmu? Atau malah tidak menghiraukannya, tetap menjalankan semua seperti biasanya? Hidupmu fatamorgana.

0 comments:

Posting Komentar